Menteng merupakan wilayah yang punya sejarah dalam terbentuknya Kota Jakarta. Wilayah ini merupakan perumahan villa pertama di Jakarta (dulu Batavia), yang dikembangkan antara tahun 1910-1919. Nama daerah ini diambil dari pohon-pohon yang tumbuh subur di sana, yaitu pohon buah menteng (Baccaure racemosa). Konon dahulu, wilayah ini layaknya hutan belantara karena banyaknya pohon tersebut. Itulah para warga di Batavia menyebut area tersebut sebagai ‘Menteng’.

Perancangan area Menteng dilakukan oleh tim arsitek yang dipimpin oleh P.A.J Mooijen, arsitek Belanja yang merupakan anggota tim pengembang yang dibentuk pemerintah Batavia. Rancangan awalnya memiliki kemiripan dengan model kota taman dari Ebenezer Howard, seorang arsitektur pembaharu asal Inggris. Bedanya, Menteng tidak dimaksudkan berdiri sendiri, namun terintegrasi dengan kawasan lainnya.

Proyek Menteng dinamakan Nieuw Gondangdia dan menempati lahan seluas 73 hektare. Rancangan Mooijen kemudian dimodifikasi FJ Kubatz dengan mengubah tata jalan dan penambahan taman-taman, hingga mencapai bentuk yang tetap antara 1920 dan 1930. Sebagai kota taman, di kawasan ini banyak dijumpai taman-taman terbuka, diantaranya adalah:

Gambar: Taman Suropati – Menteng (Sumber: https://travelspromo.com)

1. Taman Suropati
Pada awalnya nama taman ini bernama Burgemeester Bisschopplein yang diambil dari nama wali kota Batavia pertama, G.J. Bisshop (1916-1920). Taman ini merupakan pusat kawasan Menteng, berada tepat di antara pertemuan tiga jalan utama yaitu Menteng Boulevard (Jl Teuku Umar), Orange Boulevard (Jl Diponegoro) dan Nassau Boulevard (Jl Imam Bonjol). Setelah Indonesia merdeka dan terlepas dari para penjajah, taman ini dinamakan Taman Suropati. Nama Suropati diambil dari salah satu pahlawan nasional yang berjasa mengusir penjajah dari tanah air, yaitu Untung Suropati. Taman Suropati, yang disebut-sebut sebagai titik nol Republik Indonesia, menjadi taman yang rindang dan sejak beberapa tahun yang lalu dihiasi dengan patung-patung karya pematung dari negara-negara pendiri Perhipunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.

Gambar: Taman Menteng (Sumber: ://jendela360.com/info/taman-di-jakarta/)

2. Taman Menteng
Taman Menteng adalah sebuah taman wisata yang berlokasi di daerah Menteng, Jakarta Pusat. Dulunya sebelum beralih fungsi menjadi taman, tempat ini merupakan sebuah stadion, yaitu Stadion Menteng. Pada awal milenium, ketika Jakarta membutuhkan daerah resapan air hujan, proyek Taman Menteng yang sudah ada pada 1990-an coba digalakkan pemerintah. Puncaknya terjadi pada 26 Juli 2006 pukul 10 siang, bangunan Stadion Menteng dirobohkan menggunakan alat berat untuk menyukseskan proyek tersebut. Berdiri di atas lahan seluas 30 hektar, taman ini memiliki hingga 30 jenis tanaman yang berbeda. Selain itu di dalamnya juga terdapat pula 44 sumur resapan untuk membantu penyerapan air hujan ke dalam tanah. Taman ini mulai diresmikan oleh Pemprov DKI sejak tanggal 28 April 2007, dan kemudian dikenal lah tempat ini dengan sebutan Taman Menteng.

Gambar: Taman Situ Lembang (Sumber: ://jendela360.com/info/taman-di-jakarta/)

3. Taman Situ Lembang
Taman ini merupakan salah satu taman tertua di jakarta dan memiliki danau kecil yang airnya berasal dari sumber air alam. Situ Lembang sendiri diambil dari ‘Situ’ yang berarti danau dan ‘Lembang’ diambil dari nama jalan yang berada di dekat taman tersebut. Taman Situ Lembang awalnya merupakan suatu subsistem Kali Cideng yang dibangun oleh Belanda sekitar tahun 1926 sebagai penampungan dari beberapa mata air yang ada di sekitarnya. Setelah melalui beberapa kali renovasi, pada tahun 2002, taman ini kembali direnovasi Dinas Pertamanan sehingga lebih sesuai untuk digunakan sebagai taman publik.

Gambar: Taman Lawang (Sumber: facebook Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Prov. DKI Jakarta)

4. Taman Lawang
Taman yang berada di jalan Sumenep, Menteng. Suku Dinas Kehutanan Jakarta Pusat telah merevitalisasi Taman tersebut dan sekarang memiliki beberapa fasilitas umum seperti, jogging track, outdoor fitness dan menariknya, taman ini juga terdapat sebuah jembatan gantung sepajang 20 meter yang menghubungkan jalan Sumenep dan jalan Purworejo.

Gambar: Taman di Apartemen The Pakubuwono Menteng (Sumber: www.pakubuwonomenteng.com)

Terletak di kawasan Menteng, apartemen The Pakubuwono Menteng mempunyai konsep hunian dengan area taman yang luas. Hal ini sejalan dengan konsep sejarah kawasan Menteng sebagai kota taman. Seperti halnya dengan konsep apartemen yang dibangun oleh The Pakubuwono Development ruang terbuka hijau mendominasi area bangunan apartemen, dengan taman-nya yang rindang dan fasilitas bagi para penghuninya. Apartemen The Pakubuwono Menteng juga menyediakan taman-taman yang luas dan rindang dan ruang terbuka hijau. Taman dengan landscape yang luas dan rumah bagi puluhan jenis tumbuhan menghiasi seluruh area taman apartemen, baik di area Ground Floor hingga Sky Garden.

Gambar: Taman di Apartemen The Pakubuwono Menteng (Sumber: www.pakubuwonomenteng.com)

Bukan hanya itu, taman di apartemen The Pakubuwono Menteng juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang kesehatan yang dapat membuat Anda merasakan sensasi berolahraga di alam terbuka. Seperti track lintasan lari yang panjang, serta perlengkapan outdoor gym. Tak hanya itu terdapat pula lapangan Tenis dan Basket yang siap menunjang aktifitas Anda dalam berolahraga. Salam sehat!